Pengarang : Christoper Paolini
Tahun : 2009
Publisher : Gramedia (Indonesia)
Eragon
dan Saphira selamat dari pertarungan di Dataran Membara. Murtagh dan Thorn,
naganya melepaskan Eragon dan meninggalkan Dataran Membara. Eragon masih tak
percaya bahwa Murtagh dan dirinya merupakan saudara, dan ayahnya merupakan
salah satu kaum Terkutuk, yaitu Morzan. Tetapi, Eragon segera menepis
kesedihannya dan menepati janjinya kepada saudaranya, Roran yang
berhasilmencapai Surda bersama rakyat Carvahall. Eragon berjanji akan membantu
roran menyelamatkan Katrina, tunangannya yang dibawa oleh Ra’zac. Bersama
Saphira, mereka terbang ke Helgrind tempat sarang Ra’zac berada. Mereka
berhasil bertemu Ra’zac dan tidak bisa menghindari pertarungan. Dengan kekuatan
mereka, bersama – sama memerangi Ra’zac hingga berhasil membunuh salah satunya
dan berhasil membebaskan Katrina dari kunkungan para Ra’zac.
Setelah
berhasil membebaska Katrina, mereka hendak pergi secepatnya dari Helgrind
sebelum Kekaisaran mengetahui keberadaan mereka. Tetapi, ada masalah yang harus
Eragon selesaikan sendiri. Eragon menemukan Sloan, ayah Katrina dalam sarang
Ra’ zac tersebut dan ingin mengurusinya agar Katrina da Roran tidak
mengetahuinya. Demi kebaikan mereka Eragon bersikeras agar tetap tinggal.
Akhirnya dengan berat hati Saphira meninggalkan Helgrind terlebih dahulu
kembali ke kaum Varden. Setelah Eragon sendiri, Eragon menetapkan hukuman yang
pantas bagi Sloan yang telah menghianati rakyat Carvahall karena bekerja sama
dengan Ra’zac. Setelah memikirkannya, Eragon memutuskan mengirim Sloan ke Du
Weldenvarden dengan harapan Sloan akan berubah. Dengan memberinya mantra kepada
Sloan, Sloan pergi ke Du Weldenvarden sendirian karena telah terlindung oleh
mantra Eragon dan Sloan tidak akan pernah dapat melihat Katrina lagi.
Setelah
itu, Eragon kembali ke kaum Varden. Eragon harus menghindari orang – orang
Kekaisaran yang telah berkeliaran dimana – mana. Ditengah perjalanannya, yang
memakan berhari – hari lamanya, dia bertemu Aryayang sedang mencari dirinya.
Merekapun kembali ke Varden bersama. Sesampainya di bangsa Varden, Nasuada,
pemimpin bangsa Varden, menuntut Eragon untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Eragon menjelaskannya dan Nasuadapun dapat menerimanya. Eragon bisa beristirahat
beberapa hari sebelum kembali berjuang. Dengan adanya waktu itu, Eragon berniat
menghilangkan kutukannya di Elva, mencari pedang baru baginya, dan banyak hal
lain yang ingin dilakukannya. Disaat itu pula, tanpa diduga kaum Urgal
menawarkan kerjasamanya untuk melawan Galbatorix. Nasuadapun menyetujuinya
dengan beberapa persyaratan. Walaupun begitu tidak sedikit bangsa Varden yang
keberatan.
Eragon dan Saphira bergerak menemui sepupunya dan Katrina
untuk berbagi cerita, dan pertempuran selanjutnya menunggu Roran yang tidak
diperhitungkan ia melakukan kesalahan dengan melanggar perintah Edric yang
merupakan pemimpinnya dan setelah mereka berhasil mengalahkan prajurit
Galbatorix yang berjumlah ratusan, Roran sendiri telah membunuh lebih dari 200
prajurit sendirian tapi itu tidak mengurungkan niat Nasuada untuk menghukumnya
dengan member hukuman 50 cambukan tombak. Sebelmunya Nasuada telah menyuruh
Eragon menghadiri penobatan ketua baru kaum kurcaci untuk menggantikan raja
Hrotgar, dan meyakinkan mereka untuk bergabung bersama kaum Varden menyerang
kekaisaran. Oriklah yang kemudian terpilih menjadi raja mereka walaupun
sebelumnya terjadi perdebatan yang cukup lama. Akhirnya Nasuada menyuruh
Saphira bergabung dengan Eragon karena ia telah berjanji mengembalikan bintang
safir kebentuk semula yang dulu sempat dipecahkan oleh Arya ketika pertempuran
melawan Durza.
Setelah Upacara penobatan Eragon dan Saphira pergi ke
Ellesmera menemui si Cacat yang utuh atau biasa dipanggil Oromis dan naganya
Glaedr yang sudah lama menunggunya disana, itupun dengan seijin Nasuada yang
telah berjanji kalau Eragon berhasil meyakinkan para kurcaci untuk bergabung
bersamanya.
Bebarengan dengan berangkatnya Eragon dan Saphira ke
Ellesmera, Nasuada akhirnya menyuruh Roran untuk bertempur kembali walaupun
lukanya belum sembuh benar akibat cambuklan tombak yang diberikanya dan
mengangkat Roran menjadi pemimpin karena kesetianya dan keberanianya. Saat
perjalanan dimulai Roran berselisih dengan Urgal yang bernama Yogargh yang
merasa dirinya tidak mau diperintah oleh manusia sepeti Roran dan akhirnya duel
pun dimulai antara Roran dan Urgal tersebut, kemudian Urgal itu kalah dan
berjanji setia kepadanya. Dengan begitu Roran membuktikan bahwa dia adalah
orang pertama yang mampu melawan Urgal dengan tangan kosong.
Tibalah Eragon dan Saphira ke Ellesmera dan disambut hangat
oleh Oromis dan Glaedr yang merupakan naga emas agung yang begitu gagah di mata
Saphira, Saphira kelihatan capek dan letih setelah penerbanganya. Mereka
menyuruh Eragon dan Saphira istirahat terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran
berikutnya yang dulu sempat tertunda dan Eragon berjanji akan kembali kesana.
Pertanyaan-pertanyaan Eragon meluncur kepada Oromis, Eragon marah karena Oromis
tidak menceritakan sebelumnya bahwa Eragon adalah putra Morzan dan saudara
Murtagh, tapi dengan lembut Oromis menjelaskan bahwa bukan Morzan ayah kandungnya
tapi Brom yang sontak membuat Eragon kaget dan tidak percaya.
Saphira membenarkan perkataan Oromis bahwa Murtagh adalah
saudara tirinya. Berat rasanya Eragon menerima semua itu tapi itu juga membuat
Saphira menyesal karena tidak menceritakanya dikarenakan sudah bersumpah kuno
pada Brom untuk menutupi jati dirinya sampai Eragon benar – benar mengetahuinya
sendiri. Tapi itu semua membuat Eragon merasa lega karena ia bukan putra
terkutuk Morzan, yang kemudian dengan lembutnya Saphira membuka memorinya tentang
Brom dan darisitu Eragon mengerti mengapa ayahnya menyembunyikan hal penting
seperti ini. Itu membuat Eragon menangis dan sedih karena ia tidak sempat
memanggilnya ayah yang waktu itu meninggal dipangkuanya.
Eragon tidak punya waktu lama berada disana dan ia butuh
pedang yang membuatnya menjadi penunggang sejati, akhirnya ia teringat pesan
kucing jadi-jadian Angela si peramal yang bernama Solembum untuk mencari pedang
atau semacamnya dibawah pohon Menoa, pohonya para elf yang besarnya hampir
menyamai istana raja. Tapi itu sia-sia karena pohon itu tidak bereaksi,
kemudian mereka pulang dan kembali berlatih bersama Oromis dan Glaedr. Oromis
mengajarkan sihir memindahkan benda seperti yang pernah dilakukan Arya waktu
menghilangkan telur Saphira.
Pertanyaan lain muncul dalam benaknya dan menanyakan kepada
Oromis bagaimana Murtagh dengan secepat sihir bisa menyembuhkan Thorn yang
masih tergolong anak-anak, kemudian Oromis menjelaskan bahwa Galbatorix
memberinya kekeuatan dari jantung jantungnya naga yang bernama Eldunari yang
merupakan pusat kekuatan terbesar yang dimiliki Galbatorix tanpa itu ia akan
begitu mudah dikalahkan. Bukan hanya itu Galbatorix tidak memiliki satu tapi
lebih dari naga-naga terdahulu yang penunggangnya dibunuh olehnya. Itulah yang
membuat Murtagh dan Thorn lebih kuat dari Eragon dan Saphira. Akhirnya Eragon
dan Saphira tahu darimana sumber kekuatan Galbatorix tapi aku butuh pedang”
itulah yang diucapkanya pada Saphira kemudian mereka kembali mengunjungi pohom
Menoa untuk sekali lagi mencarinya. Karena tidak sabar melihat Eragon
memohon-mohon, Saphira mencakar dan membakar akar Menoa yang tanpa disadarinya
membuat pohon itu marah dan menyekap mereka.
Dengan hati-hati Eragon menjelaskan apa yang ia lakukan,
tadinya pohon tersebut tidak mau memberitahukan bahwa ada brightsteel yang
terkubur dibawahnya seperti yang telah Solembum katakan dan merekapun berhasil
membawanya. Selanjutnya Eragon membawa brightsteel tersebut pada Rhunon, wanita
elf yang selama berabad-abad lamanya membuat pedang para penunggang yang
sebelumnya menolak membuatkan pedang pada Eragon karena telah berjanji tidak
akan membuatnya. Kemudian pedang itu dibuat dengan tangan Eragon tapi dibantu
Rhunon melalui benaknya yang tidak pernah disangka oleh Eragon sebelumnya. Akhirnya
setelah pekerjaan panjang jadilah, pedang yang berwarna biru seperti
sisik-sisik Saphira dan kemudian Eragon diijinkan untuk memegangnya dan
menamainya Brisingr setelah perdebatan panjang bersama Saphira dan sontak saja
api dari pedang tersebut menyebur keluar dari Brisingr. Dimana tidak ada pedang
manapun bisa menyamainya seperti Zar’roc, Naegling,
dan Támerlein, Brisingr terikat langsung pada Eragon dan Saphira gembira bahwa
Brisingr sama seperti dirinya bisa menyemburkan api.
Oromis dan Glaedr memberi hadiah dimana Eragon
dan Saphira tidak akan pernah menyangka kalo jantungnya jantung Glaedr akan
diberikan kepada mereka, Eldunari yang akan membuat mereka semakin kuat.
Mereka pamit dan bersama mereka Oromis dan Glaedr berangkat untuk membantu ratu
Islazandi setelah sekian lama menutup diri, inilah saatnya mereka keluar
melawan pasukan Galbatorix. Sementara itu Eragon dan Saphira terbang menuju
kaum Varden yang berperang merebut Feinster dimana ratu Lorana berada disana
karena sumpahnya pada Galbatorix, mereka berhasil menaklukan kerajaan tersebut
dan berhasil mengalahkan Shade yang juga sekuat Durza yang bernama Varaug.
Eragon melihat kedalam benak Glaedr bahwa dirinya dan Oromis sedang bertempur
melawan Murtagh dan Thorn, air matanya keluar ketika Oromis terbunuh dan
Glaedrpun sendirian dan akhirnya tewas. Saphira merasakan hal yang sama seperti
Eragon tubuhnya berontak dan mengerang.
Setelah kejadian itu Eragon dan Saphira
memberitahu Arya dan Nasuada bagaimana ia bisa tahu Oromis dan Glaedr tewas, ia
menunjukan Eldunari Glaedr kepada mereka yang berbentuk bola emas seperti warna
kulit naga agung Glaedr yang bersinar.
Dan kembali ke perkemahan dan berjalan bersama Saphira memandang matahari dan
menunjukan Eldunari Glaedr kepada sang surya dan berjanji akan menumpas
Galbatorix dan sekutunya.
0 komentar:
Posting Komentar