Sinopsi Eragon
Penulis : Christopher Paolini
Tebal : 740 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Dimulai tiga hari setelah Eragon membunuh
Durza, Varden memulihkan diri dari pertempuran Farthen Dur, dan Ajihad,
Murtagh, serta sikembar memburu para Urgal yang melarikan diri ke terowongan.
Ajihad tebunuh ketika pertempuran melawan Urgal dan Murtagh serta sikembar
lenyap dalam kekacauan. Dewan Tetua menunjuk Nasuada untuk menggantikan
ayahnya, Ajihad sebagai pemimpin baru Varden dan Eragon bersumpah setia sebagai
hambanya. Eragon dan Saphira memutuskan pergi ke Ellesmera untuk berguru kepada
si Cacat yang Utuh. Sebelum berangkat, Raja Kurcaci, Hrothgar mengad
opsi Eragon
sebagai klannya, Durgrimst Ingeitum dan Eragon menerimanya, itu membuat Eragon
punya hak penuh sebagai kurcaci dan boleh berpartisipasi dalam dewan kurcaci.
Arya dan Orik, anak angkat Hrothgar menemani
Eragon dan Saphira dalam perjalanan munuju negeri para elf. Di jalan mereka
bertemu dengan kaum kurcaci yang membenci klan penunggang dan naga Karena telah
banyak membunuh banyak kurcaci di klan mereka. Akhirnya mereka tiba di Du
Weldenvarden, hutan para elf.
Disana Eragon dan Saphira bertemu dengan Islanzadi,
ratu kaum elf (ibunya Arya). Mereka juga beretemu dengan si Cacat yang Utuh, si
elf renta Oromis. Ia juga penunggang, Oromis dan naganya Glaedr, menyembunyikan
diri dari Galbatorix selama seratus tahun belakangan.
Baik Oromis maupun Glaedr menderita
luka-luka alama yang menyebabkan mereka tidak bisa bertarung. Glaedr kehilangan
satu kaki dan Oromis yang tertangkap dan disiksa kaum terkutuk, tidak bisa
menggunakan sihir dalam skala besar dan sering menderita kejang. Kemudian
Eragon dan Saphira mulai berlatih, mereka berlatih tentang sejarah ras-ras
alagesia, seni berpedang dan bahasa kuno yang digunakan semua penyihir. Dan ia
mendapati kesalahan besar ketika memberkati si bayi yatim piatu yang bernama
Alfa, ia berniat mengucapkan “semoga kau dilindungi dari malapetaka”, tapi
ternyata yang diucapkanya “semoga kau jadi pelindung dari malapetaka”.
Sementara itu Saphira belajar dengan pesat bersama Glaedr, tetapi luka yang
ditinggalkan oleh Durza membuat latihannya terhambat.
Eragon mulai menyadari ia jatuh cinta pada
Arya. Ia mengakuinya kepada Arya tapi si elf itu menolakanya. Kemudian para elf
melaksanakan ritual yang disebut Agaeti Blodhren atau Perayaan Sumpah Darah
yang mengubah dirinya menjadi campuran elf dan manusia, bekas lukanya sembuh
total dan ia tampak agak mirip elf. Saat ini dia sangat dibutuhkan untuk
menyerang kerajaan serta Saphira, sementara itu Nasuada telah memindahkan
markas Varden dan Farthen Dhur ke Surda. Eragon dan Saphira beserta Orik
meninggalkan Ellesmera dan berjanji akan melanjutkan latihannya.
Sedangkan sepupunya, Roran mengalami
petualangan sendiri. Galbatorix mengirim Ra’zaca dan sekelompok prajurit untuk
menangkap Roran supaya bisa dijadikan umpan untuk menangkap Eragon. Dia
berhasil melarikan diri dan membawa penduduk Carvahall untuk pindah dari sana,
ketika itu Sloan, tukang daging yang merupakan ayah dari Katrina sangat membenci
dan tidak merestui pertunangan mereka, menghianati Roran kepada para Ra’zac dan
pada akhirnya Katrina tertangkap. Dia berlayar dari timur dan berharap bisa
berlayar ke markas Varden di Surda serta membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi
pemimpin. Di pelabuhan Teirm, ia bertemu dengan Jeod, dan memberitahunya bahwa
Eragon adalah penunggang naga, serta menjelaskan apa yang dicari Ra’zac,
Saphira.
Kemudian dia menawarkan diri bersama
istrinya, Elena membantu Roran dan membajak kapal lalu berlayar menuju Surda.
Eragon dan Saphira mencapai Varden dan mendengar kabar Elva, sosoknya sudah
seperti anak empat tahun dan memiliki suara serta sikap seperti orang dewasa
yang letih akan kehidupan. Eragon, Saphira dan kaum Varden bergerak menghadapi
pasukan kerajaan melintasi Burning Plains – Dataran membara. Mereka terkejut
ketika ada Penunggang lain muncul menunggangi naga merah (Thorn), penunggang
tersebut membantai Hrothgar, dan kemudian bertarung melawan Eragon dan Saphira.
Ketika berhasil membuka paksa helmnya, ia terjekut setengah mati ternyata
Murtagh. Dia tidak mati, ternyata sikembar merencanakan itu semua. Raja memaksa
Murtagh bersumpah dan setia kepadanya dengan bahasa kuno.
Murtagh mampu membuat Eragon dan Saphira
kewalahan dengan kekuatan yang tidak tertandingi. Meski demikian, membebaskan
mereka karena mengingat mereka pernah berteman. Sebelum Murtagh pergi, ia
mengambil Za’roc dia berhak mewarisinya karena ia putra pertama Morzan dan ia
bukanlah satu-satunya putra Morzan, Eragon dan Mortagh bersaudara. Keduanya
putra Selena, sontak membuat Eragon kaget. akhirnya mereka mundur dari medan
perang dan kembali bertemu Roran dan penduduk Carvahall bertarung dengan gagah
berani dan berhasil membunuh si Kembar. Eragon dan Roran melupakan perselisihan
mereka akibat peran Eragon dalam kematian Garrow, dan Eragon bersumpah akan
membantu Roran menyelematkan Katrina dari para Ra’zac.
0 komentar:
Posting Komentar