RSS

Pecy jackson and the olympiant (The Ligtning Thief #1)

Sinopsis The Ligtning Thief

 Judul : Pencuri Petir Dewa Langit

Penulis : Rick Riordan

Penerbit : Mizan Fantasi

Tahun terbit :  2010

Tebal buku  : 454 Halaman





Percy Jackson adalah seorang anak dua belas tahun, didiagnosis dengan ADHD dan disleksia. Ia hidup bersama ibu kandungnya yang bernama Sally Jackson dan ayah tirinya (yang sangat dibencinya) yang bernama Gabe Ugliano. Percy sama sekali tidak mengenal ayah kandungnya karena Ibunya mengatakan bahwa Ia berpisah dengan ayah Percy ketika Percy masih sangat kecil. Yang diingat oleh Percy hanyalah kehangatan, bau laut dan suara berat yang samar-samar dari ayahnya


Percy bersekolah di Akademi Yancy, sekolah swasta berasrama untuk anak bermasalah di New York Utara. bermasalah? Ya bisa dikatakan begitu..tampaknya selalu saja ada masalah di sekitar Percy sehingga menyebabkan dia harus terus berpindah-pindah sekolah. Contohnya ketika kelas empat, Percy mengikuti tur privat ke kolam hiu Dunia Samudra dan Ia agaknya menyenggol tuas di titian sehingga menyebabkan Ia dan teman-temannya mengadakan acara renang bersama yang tidak direncanakan. Di kelas lima ketika diadakan kunjungan ke museum, di bagian medan perang Saratoga tanpa sengaja Percy mendapatkan kecelakaan dengan meriam Perang Revolusi sehingga menyebabkan Bus Sekolahnya meledak berkeping-keping. Bisa dikatakan kejadian-kejadian tersebut terjadi karena Percy mengidap GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas) sehingga menyebabkan Ia tidak pernah bisa diam.

Percy hanya memiliki satu teman, Grover. Bocah cacat yang harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Keduanya selalu bersama terutama saat harus menghindar dari musuh bebuyutan mereka, anak perempuan bertubuh gempal dengan muka yang mengerikan, Nancy Bobovit yang entah memiliki dendam kesumat apa kepada mereka.

Hidup Percy mulai berubah ketika diadakan kunjungan ke museum Seni Metropolitan untuk melihat benda-benda peninggalan Yunani dan Romawi kuno. Bu Dodds, guru matematika yang selalu memberi tampang galak kepada Percy dan mencari-cari kesalahannya membawanya ke ruangan kosong dan dengan tampang syok Percy melihat bahwa guru tuanya itu berubah menjadi monster menyerupai nenek tua besar jelek dan bersayap kelelawar. Monster tersebut mengatakan kepada Percy bahwa Ia tidak bisa lolos lagi dari kesalahan yang sudah dibuatnya. Di tengah kebingungan dan keanehan kejadian tersebut, monster itu tiba-tiba menyerang Percy. Pak Brunner, (guru Bahasa Latin sekaligus guru yang paling disukai oleh Percy) masuk dan langsung melemparkan sebuah pulpen kepada Percy. Pulpen tersebut berubah menjadi pedang perunggu dan Percy segera menyabetkannya ke monster Ibu Dodds. Monster tersebut langsung terbuyar menjadi pasir berwarna emas.

Keesokan harinya Percy merasa bahwa kejadian kemarin di museum terasa seperti mimpi. Tidak ada yang membicarakan hilangnya Bu Dodds, seperti memang dari awal Bu Dodds tidak pernah ada. Baik grover maupun Pak Brunner tampaknya juga tidak sadar akan hilangnya Bu Dodds, wlaupun dalam hati Percy merasa mereka menyembunyikan hal yang tidak diketahui Percy.

Suatu malam ketika Percy berniat menuju kantor Pak Brunner untuk minta diajari Bahasa Latin Ia mendengar suara percakapan antara Grover dan Pak Brunner. Mereka tampaknya sedang membicarakan Percy dimana ada yang sedang mengincar nyawanya, bagaimana Grover harus melindunginya dan sesuatu tentang titik balik matahari musim panas. Percy segera menuju kamarnya dan tertidur sambil memikirkan percakapan Grover dan Pak Brunner.

Minggu-minggu ujian bisa dikatakan tidak mulus bagi Percy, ia sangat tergangu ketika mengerjakan soal karena penyakit disleksia dan GPPHnya. Ditambah gangguan dari Nancy Bobovit yang tidak ada henti-hentinya, Percy merasa frustasi. Ia merasa tidak cocok dengan lingkungan sekolahnya. Apalagi ketika tes Bahasa Latin (satu-satunya tes dimana Percy berharap mendapat nilai baik) selesai Pak Brunner mengatakan kepadanya bahwa Ia tidak akan mendapat kemajuan apapun di sekolah ini sehingga menyarankan kepada Percy untuk keluar dari sekolah. Percypun meninggalkan sekolah dengan frustasi dan hati yang sakit. Ia menuju rumahnya di Manhattan dimana dia dapat bertemu dengan Ibu yang disayanginya.

Pulang ke rumah Percy disambut oleh Gabe, orang yang paling dibencinya di muka bumi ini. Pery heran mengapa Ibunya yang sangat baik tersebut mau menikah dengan Babi bau yang kerjanya hanya minum dn bermalas-malasan setiap hari seperti Gabe. Ibunya pantas mendapatkan orang yang lebih baik.

Untunglah kekesalan Percy dapat terobati dengan kedatangan Ibunya apalagi ketika Ibunya mengajak untuk pergi ke pondok di tepi pantai montauk, salah satu tempat liburan kesukaan Percy. Ibunya mengatakan disanalah pertama kali Ia bertemu dengan ayah Percy. Tempat itu juga tempat dimana mereka berpisah.

Percy selalu sangat penasaran tetang jati diri ayahnya. Malam hari di tepi pantai ketika di dan Ibunya sedang membakar marshmallow Percy memancing ibunya untuk menceritakan lebih rinci tentang ayahnya itu. Tetapi yang diceritakan oleh ibunya selalu sama, bagaimana ayahnya jangkung, tampan, berkuasa dan berambut hitam serta bermata hijau seperti dirinya. Hanya selama satu musim panas di pantai ini ibunya bersama ayahnya. Ibunya mulai menangis ketika mengatakan bahwa seharusnya sudah sejak dulu Ia mengirim Percy ke sebuah Perkemaan Musim Panas dan bukan ke sekolah umum biasa. Tetapi Ia mengatakan bahwa ia tidak bisa berpisah dengan Percy. Percy sebenarnya ingin bertanya lebih banyak lagi, tapi mengurungkan niatnya melihat Ibunya ynag menangis tersedu-sedu tersebut. 

Kesenangan Percy bersama Ibunya terpaksa dirusak dengan kehadiran Grover di tengah malam. Grover datang sambil menggedor-gedor pintu pondok. Ia mengatakan bahwa Percy harus segera pergi karena ada sesuatu yang mengincar nyawanya. Dalam keadaan panik Ibunya langsung membawa mereka masuk ke dalam mobil dan melintas menuju ujung Long Island. Percy melihat ada sesuatu yang berbeda pada diri Grover, Ia tidak menggunakan tongkat untuk berjalan dan tempat dimana seharusnya ada sepasang kaki terdapat sepasang kaki kambing yang berbulu.

Di tengah-tengah badai mobil terus melaju kencang. Tiba-tiba mobil terlempar karena menabrak sesuatu yang besar. Sambil berusaha keluar dari mobil Percy melihat bahwa sesuatu yang besar tersebut adalah monster raksasa berkepala kerbau yang berjalan dengan dua kaki. Percy sering melihat gambarnya di legenda-legenda Yunani kuno. Monster itu adalah Minotaurus. Bertiga mereka berusaha menaiki bukit menuju puncak. Minotaurus tersebut berhasil menangkap Ibu Percy dan memburaikannya menjadi debu berwarna emas. Percy yang melihat wajah Ibunya yang perlahan-lahan menghilang langsung berteriak dengan marah dan menghadapi monster tersebut. Percy berhasil mengelak dari tubrukan Minotaurus dan mencabut tanduknya. Dengan sigap Percy menusukkan tanduk tersebut ke badan Minotaurus dan monster tersebutpun musnah menjadi debu berwarna emas, seperti yang terjadi pada Ibu Percy. Perasaan lelah, sedih dan marah berkecamuk dalam diri Percy, tetapi yang bisa Ia lihat berikutnya adalah layar hitam ketika badannya jatuh menubruk tanah.



Ketika sadar Percy sudah berada di tempat tidur. Disampingnya ada anak perempuan yang menyuapinya dengan minuman coklat bernama nektar. Percy dikejutkan dengan datangnya grover yang ternyata adalah seekor satyr (setengah manusia setengah kambing) dan Pak Brunner yang ternyata adalah seekor Centaurus (setengah manusia setengah kuda). Nama Brunner adalah nama samaran. Nama aslinya adalah Chiron. Masih memegang tanduk minotaurus Percy diajak berkeliling oleh. Ternyata tempat tersebut adalah Perkemahan Musim Panas yang diceritakan oleh Ibunya. Ingatan akan kejadian semalam memuat Percy teringat akan Ibunya. Chiron mengatakan bahwa Ibunya dapat diselamatkan, tetapi Ia tidak mengatakan bagaimana caranya.

Perkemahan tersebut dinamakan Perkemahan Blasteran tempat dimana anak-anak keturunan Dewa Yunani-manusia tingal dan belajar untuk bertahan hidup. Ya, Percy adalah seorang anak Blasteran. Ia kaget dan tidak percaya akan keberadaan Dewa ditambah begitu mengetahui bahwa Ibunya ternyata menikah dengan seorang Dewa Yunani yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Tetapi Percy belum mengatahui nama ayahnya sampai ayahnya mengakui dirinya. Setidaknya begitulah yang dikatakan oleh Chiron.

Perkemahan tersebut terdiri dari dua belas pondok dimana setiap pondok mewakili satu dewa dari orang tua tiap-tiap anak. Kedua belas dewa tersebut yaitu Zeus, Hera, Poseidon, Ares, Aphrodite, Apollo, Artemis, Dionysus, Athena, Hermes, Hephaestus dan Demeter. Terdapat empat pondok yang kosong.  Pondok Zeus, Hera, Poseidon dan Artemis. Pondok Hera kosong dikarenakan Ia adalah Dewi pernikahan dan bersumpah tidak akan menikah lagi selain dengan pasangannya, Zeus. Pondok Artemis kosong karena Artemis disebut juga sebagai Dewi Perawan. Pondok Zeus dan Poseidon kosong karena mereka berdua adalah dua dari tiga dewa yunani terkuat (yang ketiga Hades). Sudah lama mereka tidak memiliki anak blasteran sejak peristiwa Perang Dunia. Anak-anak mereka adalah penyebab utama yang memicu terjadinya perang dan mereka memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga apabila tidak terkontrol dapat menyebabkan kekacauan. Telah dibuat kesepakatan atas nama Sungai Styx (sumpah paling suci) bahwa tidak boleh ada lagi anak Blasteran dari dewa Zeus, Poseidon dan Hades.

Percy berhasil mendapatkan beberapa teman baru, diantaranya Annabeth anak Athena dan Luke anak Hermes. Luke merupakan konselor dari pondok dan selalu ramah terhadap Percy. Iya juga merupakan guru percy dalam berlatih pedang. Annabeth adalah gadis pandai, periang, bercita-cita mejadi arsitektur dan sudah tidak sabar untuk mendapatkan misi keluar dari perkemahan blasteran. Annabeth dan Luke sudah sejak lama hidup di perkemahan dan tampaknya Annabeth menyukai Luke.

Beberapa hari di perkemahan Blasteran nampak seperti hari-hari biasa bagi Percy kecuali cuaca yang tampaknya sangat tidak bersahabat. Petir dan badai yang terus meraung-raung dan ombak laut yang mengamuk dengan deras dengan ketinggian yang terus meningkat. Seakan-akan langit dan laut sedang betarung.

Suatu malam Percy diakui oleh ayahnya yang ternyata adalah Poseidon, dewa lautan pada saat lomba tangkap bendera. Saat itu Percy sedang terjebak dalam kepungan anak-anak pondok Ares yang diketuai oleh Clarisse, anak perempuan menyebalkan yang mengingatkannya pada Nancy Bobovit. Percy yang sudah terluka dan kelelahan tanpa sadar mencelupkan kakinya ke dalam air sungai dan secara ajaib kekuatnnya pulih kembali, luka-lukanyapun sembuh. Ia berhasil mengalahkan Clarisse dan membuat timnya menang. Saat itulah ayahnya, poseidon menandainya dengan mengirim sebuah gambar seperti hologram berbentuk trisula yang berpendar hijau di atas kepala Percy.

Kegembiraan akan kemenangan dipecahkan oleh suara monster yang ternyata adalah Anjing Neraka yang dipangil dari padang hukuman. Dibutuhkan sekelompok petarung untuk mengalahkan monster tersebut. Tidak ada yang tahu bagaimana monster tersebut dapat masuk ke wilayah perkemahan. 

Tertandanya Percy sebagai anak Poseidon membuat Chiron sadar bahwa kejadian beberapa hari ini terayat saling berkaitan. Badai dan laut yang menggelora terus menerus, sergapan dari erinyes (Ibu Dodds) saat di museum dan munculnya Anjing setan yang tidak diduga-duga semuanya saling berhubungan.

Chiron mengatakan kepada Percy bahwa beberapa bulan ini di Olympus sedang terjadi masalah dimana Zeus kehilangan benda pusakanya yaitu petir asali saat pertemuan para dewa pada titik balik musim dingin. Dan Zeus menuduh Poseidon melakukannya melalui perantara seorang blasteran. Hubungan keduanya memang tidak pernah akur, apalagi baru diketahui bahwa Poseidon memiliki seorang anak Blasteran yaitu Percy yang berarti ramalan antar ketiga dewa sudah dirusak. Zeus menuntut Poseidon untuk mengembalikan petir asalinya paling lambat saat titik balik matahari tanggal dua puluh satu juni. Tetapi tentu saja Percy tidak mencuri petir tersebut. Chiron menyuruh Pecy untuk menemui Oracle di atap loteng rumah besar untuk meminta petunjuk.

Sang Oracle ternyata adalah sebuah rangka manusia yang sudah mati. Melalui sebuah penglihatan oracle memberikan sebuah ramalan kepada Percy. Ramalan tersebut berbunyi:

“Kau akan pergi ke Barat dan menghadapi sang Dewa ang berkhianat”
“Kau akan menemukan yang dicuri dan mengembalikannya dengan selamat”
“Kau akan dikhianati oleh orang yang menyebutmu teman”
“Dan pada akhirnya kau akan gagal menyelamatkan yang terpenting”

Mendengar ramalan tersebut maka Chiron berpendapat bahwa Hadeslah, dewa bawah tanah, dewa orang-orang mati yang telah merebut petir Zeus. Dia jugalah yang telah mengirim Minotaurus, Erinyes dan Anjing neraka sekaligus menyandera Ibu Percy. Dengan mempropaganda Zeus dan Poseidon maka Hadeslah yang akan mendapatkan keuntungan.

Maka Chiron memberikan misi kepada Percy untuk pergi ke dunia bawah, tempat Hades berada. Ditemani oleh Annabeth dan Grover Percy melakukan prjalanan menuju dunia bawah dengan tujuan menemukan petir asali dan mengembalikan ibunya kembali. Sebelum keluar dari perkemahan Luke memberikan Percy sepasang sepatu yang memiliki sayap sehingga penggunanya dapat terbang. Dalam perjalanan Percy memberikan sepatu tersebut kepada Grover.


Perjalanan yang dilakukan oleh Percy, Annabeth dan Grover tidak dapat dikatakan mudah. Mereka harus melawan Medusa yang berusaha membuat mereka menjadi patung batu bercita rasa seni tinggi, melawan Chimera yang dikendalikan oleh Echidna, ibu para monster di puncak dek observasi Gateway Arch, pertemuan dengan Ares Dewa Perang yang mengharuskan mereka melawan laba-laba mesin untuk mengambil mengembalikan tamengnya, terjebak di wahana permainan raksasa di dalam Kasino Lotus yang menyebabkan mereka hanya tinggal memiliki waktu satu hari sebelum tenggat titik balik balik matahari musim panas, hampir dimelarkan sesuai panjang kasur air oleh Procrustes si peregang hingga akhirnya mereka sampai ke pintu menuju Dunia Bawah.

Dalam perjalanan ikatan persahabatan antar ketiganya semakin erat. Annabeth menceritakan masa lalunya dimana sejak kecil orang tuanya tidak menghendakinya sehingga Ia kabur dari rumah. Di tengah perjalanan Ia bertemu dengan Luke dan Thalia, anak perempuan Zeus. Bersama-sama mereka menuju perkemahan Blasteran. Ketika sampai di pintu masuk menuju perkemahan mereka sudah terdesak oleh sekawanan monster. Thalia mengorbankan dirinya sendiri dan mati. Zeus mengubah anaknya tersebut menjadi sebatang pohon pinus yang berperan menyelimuti perkemahan dengan sihir agar tak terlihat oleh mata manusia biasa. Bagi Annabeth Luke sudah seperti kakak kandungnya sendiri. Grover sendiri cita-citanya dari dulu yaitu menemukan kembali Dewa Pan, Dewa alam liar yang sudah sejak lama menghilang. Grover sebagai satyr sangat khawatir dengan kondisi alam liar yang saat ini sudah mulai berkurang drastis karena pembangunan manusia. Ia berharap dalam perjalanan ini Ia dapat menemukan petunjuk keberadaan Pan. dengan menemukan Pan Grover berharap kondisi alam liar dapat diperbaiki.

Selama perjalanan Percy terus dihantui oleh mimpi buruk. Dalam mimpi tersebut terdapat sosok mengerikan yang ada di dalam lubang gelap tanpa dasar.  Sosok tersebut selalu tertawa dan terdengar sangat tua, lebih tua dari dewa. Ia meminta Percy untuk membangkitkannya. Aura yang dipancarkan sosok tersebut sangat menakutan dan serasa menarik Percy ke dasar lubang. Tetapi Percy selalu terbangun tanpa mengetahui makhluk apa yang ada di dasar lubang itu. Annabeth mengatakan bahwa makhluk tersebut tidak mungkin Hades karena Hades selalu muncul dalam mimpi dengan kedaan duduk di singgasananya. Selain itu Hades tidak pernah tertawa.  

Salah satu pintu menuju dunia bawah terletak di studio rekaman di Los Angeles Suasana dunia bawah bisa dikatakn tidak terlalu menyenangkan. Mereka mengarungi sungai berisi kenanag orang-orang yang sudah mati menggunakan kapal yang berisi roh-roh orang mati. Kusir kapalnya sendiri adalah tengkorak penjaga pintu dunia bawah.

Mereka mendarat di padang hukuman, padang berwarna hitam yang tertutup oleh batuan bergerigi dan pasir dari gunung api hitam. Sebelum bisa melangkah lebih jauh mereka dihadang penjaga pintu neraka yaitu Cerberus, anjing raksasa berkepala tiga. Annabeth berhasil mengecohnya dengan menggunakan bola karet seukuran jeruk bali dan memberi kesempatan bagi Percy dan Grover untuk lari terlebih dahulu.

Tinggal selangah lagi mereka menuju istana Hades tiba-tiba sepatu bersayap Grover berontak dan tidak bisa dikendalikan. Grover terbang menuju sebuah gua dan terus meluncur ke bawah. Annabeth dan Percy segera mengejarnya. Gua tersebut turun sangat jauh. Ujung gua tersebut merupakan ruangan yang sangat besar, sebesar stadion sepak bola. Di tengahnya terdapat lubang besar yang menganga. Lubang tersebut persis seperti lubang yang ada di dalam mimpi Percy. Sepatu Grover membawa Grover terbang menuju mulut gua tersebut. Untunglah tepat di mulut lubang Percy dan Annabeth berhasil melepas sepatu tersebut dan menyelamatkan Grover. Terdapat angin dan lolongan mengerikan yang menarik mereka sekuat tenaga agar jatuh ke dalam lubang. Mereka segera lari dan kabur dari ruangan tersebut. Dalam hati Percy bertanya-tanya makhluk apa yang ada di lubang tersebut dan mengapa sepatu pemberian luke menerbangkan Grover menuju lubang tersebut.

Di dalam istana Hades mereka dikejutkan oleh fakta bahwa Hades sama sekali tidak mencuri petir asali Zeus, justru Hades malah menuduh Percy mencuri helm kegelapannya, senjata sekaligu simbol kekuasaanya. Karena itulah Ia mengirim erinyes yang menyamar sebagai Ibu Dodds dan minotaurus yang menculik Ibu Percy. Di tengah kegalauan tersebut tiba-tiba tas yang Percy dapat dari Ares sebagai hadiah karena berhasil mengembalikan tamengnya terasa berat. Percy melirik dalam tas dan melihat tabung seukuran 60cm yang mengeluarkan sengatan listrik sangat kuat. Ya, petir asali tiba-tiba ada dalam tas tersebut. Percy terpaksa membuat keputusan yang sangat sulit. Ia menggunakan tiga bola pemberian Nereid yang diperolehnya dalam perjalanan untuk membantu dirinya, Annabeth dan Grover kabur dari istana Hades. Meninggalkan Ibunya yang masih berada dalam genggaman Hades. Percy tidak bisa melawan Hades karena Hades tidak bersalah. Tetapi dia tahu Dewa mana ynag harus dimintai pertanggungjawaban, Ares yang telah memberikan tas tersebut.

Ketiganya muncul di teluk Santa Monica dan Ares sudah menantinya. Terjadi perdebatan sengit yang akhirnya merujuk kepada kesimpulan yang dibuat Percy bahwa Areslah yang selama ini telah mencuri petir asali Zeus dan helm kegelapan Hades. Ia mempropaganda Zeus, Poseidon dan Hades agar ketiganya berperang dan menyebabkan kekacauan di dunia. Terjadi pertarungan sengit antara Percy dan Ares. Percy menggunakan riptide, pedang perunggu yang pernah digunakan untuk menebas Ibu Dodds dan membantunya menghadapi monster-monster selama di perjalanan. Pedang tersebut merupakan hadiah dari ayahnya Poseidon yang diberikan kepada Percy melalui Chiron saat di perkemahan. Percy berhasil menusuk kaki ares dan mengucurkan Ichor (darah keemasan dewa) dari kakinya. Ares sangat terkejut mendapati dirinya dapat dilukai oleh seorang demigod/blasteran. Ia mundur sambil melemparkan helm kegelapan milik Hades.

Sekawanan Erinyes datang dan mengambil helm tersebut. Percy berpesan kepada mereka agar menceritakan fakta yang sebenarnya kepada Hades. Sementara itu Percy, Grover dan Annabeth menaiki pesaat pulang ke New York untuk menuntaskan misi mereka, menyerahkan petir asali Zeus. Sesampainya di bandara, Percy menyuruh Grover dan Annabeth untuk pulang ke Perkemahan Blasteran agar sesegera mungkin memberitahu Chiron kabar tentang perjalanan mereka. Percy beranggapan bahwa dia harus sendirian menuju olympus dan menyerahkan petir tersebut.

Gunung Olympus ada di lantai 600 gedung Empire State Building. Gunung tersebut melayang-layang jauh di langit, tapi tak ada manusia yang mampu melihatnya. Gunung Olympus selalu berpindah-pindah tempat tergantung dimana jantung dan pusat peradaban manusia saat itu berada. Awalnya di Yunani, kemudian beralih ke Romawi. Nama dewa-dewipun ikut berubah saat itu, Jupiter untuk Zeus, Venus untuk Aphrodite, dll. Saat ini jantung beradaban berada di Amerika atau sering disebut dengan peradaban barat.

Olympus benar-benar seperti Kota Yunani kuno dua ribu lima ratus tahun yang lalu. Ciri khas arstekturnya, pilar-pilarnya, dll. Percy melewati beberapa rumah yang tampaknya ditinggali oleh dewa-dewi minor. Beberapa dari mereka melirik Percy dan tersenyum. Percy tidak tahu apa yang mereka lihat dari dirinya. Remaja lusuh yang tubuhnya penuh luka dan kecapekan karena belum tidur selama dua puluh empat jam belakangan. Percy masuk ke bangunan yang paling besar yang sepertinya merupakan bangunan utama.

Ia masuk ke sebuah ruangan dan ternganga. Ruangan tersebut sangat besar dan ditengah-tenaghnya berjejer membentuk huruf U kursi singgasana yang sangat besar. Tingginya mencapai enam meter lebih. Hanya dua kursi yang terisi dan Percy bisa langsung menebak siapa keduanya. Zeus duduk di kursi tenagh sebelah kanan, berpakaian jas biru tua, wajah tampan namun suram, janggut tercukur rapi dan mata yang berwarna abu-abu seperti warna badai yang sedang datang mendekat. Di sebelahnya Percy langsung bisa menebak. Ayahnya, Poseidon memakai sandal kulit, celana pendek muda berwarna khaki, kemeja bertema tropis. Rambutnya hitam dan matanya berwarna hijau laut seperti mata Percy.


Percy segera mengembalikan petir asali kepada Zeus dan menceritakan semua kisah perjalanannya dari awal. Ia mengatakan bahwa Areslah dalang dari semua kejadian ini. tetapi setelah Percy berpikir lagi ada yang janggal. Saat dia bertarung dengan Ares terdapat hawa mengerikan yang sama seperti ketika Ia dan Annabeth berusaha menyelamatkan Grover dari lubang raksasa di Dunia Bawah. Ia menceritakan kejadian tersebut termasuk mimpi-mimpinya kepada kedua dewa. Terdapat perdebatan sengit antara Zeus dan Poseidon. Keduanya menggunakan Bahasa Yunani Kuno yang sangat cepat sehingga hanya satu kata yang dapat Percy tangkap. Ayah. Zeus menutup perdebatan tersebut dan langsung melengang pergi untuk mensucikan petir asalinya dalam air Lemnos.

Setelah Zeus pergi Percy hanya berdua dengan Poseidon, ayahnya. Terdapat keheningan kikuk yang agak lama. Percypun langsung bertanya makhluk apa yang ada di dalam tersebut. Poseidon menjawab bahwa lubang tersebut adalah Tartarus. Tempat monster-monster dan makhluk jahat lainnya yang mati dan menunggu waktu untuk hidup kembali. Sementara makhluk tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Kronos, Titan terkuat yang merupakan ayah dari para dewa. Ayah dari Zeus dan juga Poseidon. Dahulu sekali Zeus berhasil mengalahkan Kronos dengan mencincangnya menjadi ribuan bagian menggunakan sabit Kronos sendiri, sma seperti yang dilakukan oleh Kronos terhadap ayahnya sendiri, Ouranos. Dewa langit. Bagian-bagian tubuh Kronos tersebut dibunag ke dasar terdalam tartarus. Sama seperti Dewa, Titan adalah makhluk abadi dan tidak dapat mati. Kronos masih hidup walaupun dalam keadaan lemah dan menunggu waktu yang tepat untuk dapat kembali lagi. Kronos memang bisa mempengaruhi pikiran jahat manusia, bahkan dewa seperti Ares, walaupun begitu teryata Zeus tidak yakin bahwa Kronos dapat hidup kembali dalam keadaan utuh.

Poseidon mengatakan bahwa Ibu Percy berhasil pulang dengan selamat. Hades membayar hutangnya karena Percy berhasil menemukan helm kegelapannya. Selanjutnya dalah percakapan antara ayah dan anak. Poseidon mengatakan bahwa Ibu Percy adalah ratu diantara semua wanita, tidak ada yang seperti dia. Ia mengatakan bahwa Ia menyesal Percy dilahirkan sebagai pahlawan karena hidup pahlawan sangat sulit dan selalu berakhir tragis. Sebut saja hercules yang mati karena diracuni oleh istrinya sendiri, Achiles yang mati karena terpanah di kaki kiri bagian bawahnya, dan masih banyak lagi. Mendengar hal tersebut hati Percy sangat sakit. Ayah kandungnya sendiri menyesal akan kelahiran dirinya. Tetapi Percy dapat memaklumi. Poseidon memiliki beban yang sangat berat sebagai dewa dan dirinya sudah tahu sejak dulu bahwa hidupnya memang akan sulit dan berbeda dari kehidupan orang lain.

Percy pun segera keluar dari Olympus dan menuju rumahnya. Seperti yang sudah dikatakan oleh Poseidon, Ibunya sudah berada di rumah dan menyambut Percy dengan bahagia. Percy menceritakan semua kisah perjalanannya. Ibunya sangat menyesal mengapa tidak dari dulu Ia menceritakan bahwa ayah Percy adalah seorang Dewa. Ia juga mengatakan alasan Ia menikah dengan Gabe yaitu karena baunya sebagai manusia yang sangat kuat dapat menyamarkan bau blasteran Percy. Percy sadar bahwa di sebelah kasurnya terdapat paket. Paket berisi kepala medusa yang berhasil Ia kalahkan. Sebenarnya Percy berniat untuk mengirimkan paket tersebut ke olympus sebagai cindera mata agar dewa-dewa sadar akan bahaya yang sudah mereka akibatkan kepada dirinya dan teman-temannya. Percy menyerahkan paket tersebut kepada Ibunya. Percy memberikan kebebasan kepada Ibunya apakah Ia ingin menggunakan paket pemberiannya tersebut agar dapat bebas dari cengkeraman Gabe si Bau atau tidak.

Percy kembali ke perkemahan Blasteran dan disana dia disambut oleh semua anak-anak dengan sorak-sorai dan suka cita. Tetapi diantara semuanya Percy lebih ingin bertemu dengan Annabeth dan Grover, kedua sahab yang telah bersedia mengarungi segala marabahaya dalam perjalanan mereka bersama dengannya. Ada satu hal yang menganjal dalam diri Percy, semua larik dalam ramalan yang Ia dapatkan dari oracle sebelum perjalanan benar kecuai satu larik yuaitu kau akan dikhianati oleh orang yang menganggapmu sebagai teman. Selama ini belum ada teman yang mengkhianatinya termasuk Annabeth dan Grover yang terus bersamanya selama perjalanan mencari petir asali.

Pada suatu malam Luke mengunjungi pondok Percy dan mengajaknya untuk berjalan-jalan ke dalam hutan. Di tengah hutan Luke mengatakan hal yang sangat sulit dicerna oleh pikiran Percy. Ternyata Lukelah sebenarnya yang mencuri petir asali Zeus saat karya wisata ke Olympus pada musim dingin lalu. Luke sempat tertangkap oleh Ares tapi luke segera menawarkan kesepakatan apabila Ares berhasil mencuri hel kegelapan Hades maka akan terjadi perang yang dahsyat antar dewa yang pasti akan dinikmati oleh Ares. Dibantu dengan bujukan dan pikiran jahat Kronos Ares bersedia melakukannya. Luke jugalah yang memberikan sepatu terbang yang sebenarnya sudah disihir agar terbang menuju ke dalam tartarus begitu sudah berada di dekat tartarus. Tujuan utamanya sebenarnya adalah Percy, tetapi karena Percy memberikan sepatu tersebut kepada Grover di tengah perjalanan maka tujuan Luke tidak tercapai. Luke mengatakan bahwa dirinya sudah muak dengan omong kosong masalah dewa ini. Para dewa tidak pernah memperhatikan anak-anak mereka para demigod. Tetapi mereka membutuhkan demigod ketika harus melaksanakan sebuah misi. Percy berusaha menyadarkan Luke tetapi Luke tetap tidak mau mengerti. Pada akhir percakapan Luke berkata bahwa dirinya akan membangkitkan Kronos dan membawa masa keemasan yang baru dimana tidak ada dewa yang berkuasa. Sambil berkata seperti itu Ia melempar seekor kalajengking lubang dan kalajengking tersebut berhasil menyengat telapk tangan Percy dan racun segera mengalir dengan cepat dalam pembuluh darahnya. Dalam keadaan setengah sadar melawan pengaruh racun Percy melihat seringai terakhir Luke sebelum Luke pergi dan ditelan oleh kegelapan.

Untunglah nyawa Percy terselamat berkan bantuan dari peri pohon dan pengobatan Chiron. Percy menceritakan tentang Luke kepada Chiron dan Annabeth. Annabeth sangat syok dan kecewa terhadap apa yang telah Luke lakukan. Ia tidak menyangka Luke dapat melakukan hal sekejam itu setelah Thalia mengorbankan nyawa untuk menolong Annabeth dan dirinya. Chiron sendiri segera mengabari Olympus mengenai hal ini.

Percy ingin segera melakukan sesuatu tetapi Ia sedang tidak berdaya. Hanya satu hal yang sudah pasti yaitu Kronos masih hidup dan akan segera bangkit dengan bantuan dari Luke. Zaman keemasan para Dewa terancam hancur dan punah kecuali dirinya, Annabeth dan anak-anak blasteran lain berhasil menghentikan Luke. Tampaknya musim panas tahun depan tidak akan sama seperti musim panas sebelum-sebelumnya.

 



0 komentar:

Posting Komentar