
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun terbit : 2010
Tebal buku : 454 Halaman
Percy Jackson adalah seorang anak dua belas tahun, didiagnosis
dengan ADHD dan disleksia. Ia hidup bersama ibu kandungnya
yang bernama Sally Jackson dan ayah tirinya (yang sangat dibencinya) yang
bernama Gabe Ugliano. Percy sama sekali tidak mengenal ayah kandungnya karena
Ibunya mengatakan bahwa Ia berpisah dengan ayah Percy ketika Percy masih sangat
kecil. Yang diingat oleh Percy hanyalah kehangatan, bau laut dan suara berat
yang samar-samar dari ayahnya
Percy
bersekolah di Akademi Yancy, sekolah swasta berasrama untuk anak bermasalah di
New York Utara. bermasalah? Ya bisa dikatakan begitu..tampaknya selalu saja ada
masalah di sekitar Percy sehingga menyebabkan dia harus terus berpindah-pindah
sekolah. Contohnya ketika kelas empat, Percy mengikuti tur privat ke kolam hiu
Dunia Samudra dan Ia agaknya menyenggol tuas di titian sehingga menyebabkan Ia
dan teman-temannya mengadakan acara renang bersama yang tidak direncanakan. Di
kelas lima ketika diadakan kunjungan ke museum, di bagian medan perang Saratoga
tanpa sengaja Percy mendapatkan kecelakaan dengan meriam Perang Revolusi
sehingga menyebabkan Bus Sekolahnya meledak berkeping-keping. Bisa dikatakan
kejadian-kejadian tersebut terjadi karena Percy mengidap GPPH (Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas) sehingga menyebabkan Ia tidak pernah
bisa diam.
Percy
hanya memiliki satu teman, Grover. Bocah cacat yang harus menggunakan tongkat
untuk berjalan. Keduanya selalu bersama terutama saat harus menghindar dari
musuh bebuyutan mereka, anak perempuan bertubuh gempal dengan muka yang
mengerikan, Nancy Bobovit yang entah memiliki dendam kesumat apa kepada mereka.
Hidup
Percy mulai berubah ketika diadakan kunjungan ke museum Seni Metropolitan untuk
melihat benda-benda peninggalan Yunani dan Romawi kuno. Bu Dodds, guru
matematika yang selalu memberi tampang galak kepada Percy dan mencari-cari
kesalahannya membawanya ke ruangan kosong dan dengan tampang syok Percy melihat
bahwa guru tuanya itu berubah menjadi monster menyerupai nenek tua besar jelek
dan bersayap kelelawar. Monster tersebut mengatakan kepada Percy bahwa Ia tidak
bisa lolos lagi dari kesalahan yang sudah dibuatnya. Di tengah kebingungan dan
keanehan kejadian tersebut, monster itu tiba-tiba menyerang Percy. Pak Brunner,
(guru Bahasa Latin sekaligus guru yang paling disukai oleh Percy) masuk dan
langsung melemparkan sebuah pulpen kepada Percy. Pulpen tersebut berubah
menjadi pedang perunggu dan Percy segera menyabetkannya ke monster Ibu Dodds.
Monster tersebut langsung terbuyar menjadi pasir berwarna emas.
Keesokan
harinya Percy merasa bahwa kejadian kemarin di museum terasa seperti mimpi.
Tidak ada yang membicarakan hilangnya Bu Dodds, seperti memang dari awal Bu
Dodds tidak pernah ada. Baik grover maupun Pak Brunner tampaknya juga tidak
sadar akan hilangnya Bu Dodds, wlaupun dalam hati Percy merasa mereka
menyembunyikan hal yang tidak diketahui Percy.
Suatu
malam ketika Percy berniat menuju kantor Pak Brunner untuk minta diajari Bahasa
Latin Ia mendengar suara percakapan antara Grover dan Pak Brunner. Mereka
tampaknya sedang membicarakan Percy dimana ada yang sedang mengincar nyawanya,
bagaimana Grover harus melindunginya dan sesuatu tentang titik balik matahari
musim panas. Percy segera menuju kamarnya dan tertidur sambil memikirkan
percakapan Grover dan Pak Brunner.
Minggu-minggu
ujian bisa dikatakan tidak mulus bagi Percy, ia sangat tergangu ketika
mengerjakan soal karena penyakit disleksia dan GPPHnya. Ditambah gangguan dari
Nancy Bobovit yang tidak ada henti-hentinya, Percy merasa frustasi. Ia merasa
tidak cocok dengan lingkungan sekolahnya. Apalagi ketika tes Bahasa Latin
(satu-satunya tes dimana Percy berharap mendapat nilai baik) selesai Pak
Brunner mengatakan kepadanya bahwa Ia tidak akan mendapat kemajuan apapun di
sekolah ini sehingga menyarankan kepada Percy untuk keluar dari sekolah. Percypun
meninggalkan sekolah dengan frustasi dan hati yang sakit. Ia menuju rumahnya di
Manhattan dimana dia dapat bertemu dengan Ibu yang disayanginya.
Pulang
ke rumah Percy disambut oleh Gabe, orang yang paling dibencinya di muka bumi
ini. Pery heran mengapa Ibunya yang sangat baik tersebut mau menikah dengan
Babi bau yang kerjanya hanya minum dn bermalas-malasan setiap hari seperti
Gabe. Ibunya pantas mendapatkan orang yang lebih baik.
Untunglah
kekesalan Percy dapat terobati dengan kedatangan Ibunya apalagi ketika Ibunya
mengajak untuk pergi ke pondok di tepi pantai montauk, salah satu tempat
liburan kesukaan Percy. Ibunya mengatakan disanalah pertama kali Ia bertemu
dengan ayah Percy. Tempat itu juga tempat dimana mereka berpisah.
Percy
selalu sangat penasaran tetang jati diri ayahnya. Malam hari di tepi pantai
ketika di dan Ibunya sedang membakar marshmallow Percy memancing ibunya untuk
menceritakan lebih rinci tentang ayahnya itu. Tetapi yang diceritakan oleh
ibunya selalu sama, bagaimana ayahnya jangkung, tampan, berkuasa dan berambut
hitam serta bermata hijau seperti dirinya. Hanya selama satu musim panas di
pantai ini ibunya bersama ayahnya. Ibunya mulai menangis ketika mengatakan
bahwa seharusnya sudah sejak dulu Ia mengirim Percy ke sebuah Perkemaan Musim
Panas dan bukan ke sekolah umum biasa. Tetapi Ia mengatakan bahwa ia tidak bisa
berpisah dengan Percy. Percy sebenarnya ingin bertanya lebih banyak lagi, tapi
mengurungkan niatnya melihat Ibunya ynag menangis tersedu-sedu tersebut.
Kesenangan
Percy bersama Ibunya terpaksa dirusak dengan kehadiran Grover di tengah malam.
Grover datang sambil menggedor-gedor pintu pondok. Ia mengatakan bahwa Percy
harus segera pergi karena ada sesuatu yang mengincar nyawanya. Dalam keadaan
panik Ibunya langsung membawa mereka masuk ke dalam mobil dan melintas menuju
ujung Long Island. Percy melihat ada sesuatu yang berbeda pada diri Grover, Ia
tidak menggunakan tongkat untuk berjalan dan tempat dimana seharusnya ada
sepasang kaki terdapat sepasang kaki kambing yang berbulu.
Di
tengah-tengah badai mobil terus melaju kencang. Tiba-tiba mobil terlempar
karena menabrak sesuatu yang besar. Sambil berusaha keluar dari mobil Percy
melihat bahwa sesuatu yang besar tersebut adalah monster raksasa berkepala kerbau
yang berjalan dengan dua kaki. Percy sering melihat gambarnya di
legenda-legenda Yunani kuno. Monster itu adalah Minotaurus. Bertiga mereka
berusaha menaiki bukit menuju puncak. Minotaurus tersebut berhasil menangkap
Ibu Percy dan memburaikannya menjadi debu berwarna emas. Percy yang melihat
wajah Ibunya yang perlahan-lahan menghilang langsung berteriak dengan marah dan
menghadapi monster tersebut. Percy berhasil mengelak dari tubrukan Minotaurus
dan mencabut tanduknya. Dengan sigap Percy menusukkan tanduk tersebut ke badan
Minotaurus dan monster tersebutpun musnah menjadi debu berwarna emas, seperti
yang terjadi pada Ibu Percy. Perasaan lelah, sedih dan marah berkecamuk dalam
diri Percy, tetapi yang bisa Ia lihat berikutnya adalah layar hitam ketika badannya
jatuh menubruk tanah.
Ketika
sadar Percy sudah berada di tempat tidur. Disampingnya ada anak perempuan yang
menyuapinya dengan minuman coklat bernama nektar. Percy dikejutkan dengan
datangnya grover yang ternyata adalah seekor satyr (setengah manusia setengah
kambing) dan Pak Brunner yang ternyata adalah seekor Centaurus (setengah
manusia setengah kuda). Nama Brunner adalah nama samaran. Nama aslinya adalah
Chiron. Masih memegang tanduk minotaurus Percy diajak berkeliling oleh.
Ternyata tempat tersebut adalah Perkemahan Musim Panas yang diceritakan oleh
Ibunya. Ingatan akan kejadian semalam memuat Percy teringat akan Ibunya. Chiron
mengatakan bahwa Ibunya dapat diselamatkan, tetapi Ia tidak mengatakan
bagaimana caranya.
Perkemahan
tersebut dinamakan Perkemahan Blasteran tempat dimana anak-anak keturunan Dewa
Yunani-manusia tingal dan belajar untuk bertahan hidup. Ya, Percy adalah
seorang anak Blasteran. Ia kaget dan tidak percaya akan keberadaan Dewa
ditambah begitu mengetahui bahwa Ibunya ternyata menikah dengan seorang Dewa
Yunani yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Tetapi Percy belum mengatahui nama
ayahnya sampai ayahnya mengakui dirinya. Setidaknya begitulah yang dikatakan
oleh Chiron.
Perkemahan
tersebut terdiri dari dua belas pondok dimana setiap pondok mewakili satu dewa
dari orang tua tiap-tiap anak. Kedua belas dewa tersebut yaitu Zeus, Hera,
Poseidon, Ares, Aphrodite, Apollo, Artemis, Dionysus, Athena, Hermes,
Hephaestus dan Demeter. Terdapat empat pondok yang kosong. Pondok Zeus,
Hera, Poseidon dan Artemis. Pondok Hera kosong dikarenakan Ia adalah Dewi
pernikahan dan bersumpah tidak akan menikah lagi selain dengan pasangannya,
Zeus. Pondok Artemis kosong karena Artemis disebut juga sebagai Dewi Perawan.
Pondok Zeus dan Poseidon kosong karena mereka berdua adalah dua dari tiga dewa
yunani terkuat (yang ketiga Hades). Sudah lama mereka tidak memiliki anak
blasteran sejak peristiwa Perang Dunia. Anak-anak mereka adalah penyebab utama
yang memicu terjadinya perang dan mereka memiliki kekuatan yang sangat besar
sehingga apabila tidak terkontrol dapat menyebabkan kekacauan. Telah dibuat
kesepakatan atas nama Sungai Styx (sumpah paling suci) bahwa tidak boleh ada
lagi anak Blasteran dari dewa Zeus, Poseidon dan Hades.
Percy
berhasil mendapatkan beberapa teman baru, diantaranya Annabeth anak Athena dan
Luke anak Hermes. Luke merupakan konselor dari pondok dan selalu ramah terhadap
Percy. Iya juga merupakan guru percy dalam berlatih pedang. Annabeth adalah
gadis pandai, periang, bercita-cita mejadi arsitektur dan sudah tidak sabar
untuk mendapatkan misi keluar dari perkemahan blasteran. Annabeth dan Luke
sudah sejak lama hidup di perkemahan dan tampaknya Annabeth menyukai Luke.
Beberapa
hari di perkemahan Blasteran nampak seperti hari-hari biasa bagi Percy kecuali
cuaca yang tampaknya sangat tidak bersahabat. Petir dan badai yang terus
meraung-raung dan ombak laut yang mengamuk dengan deras dengan ketinggian yang
terus meningkat. Seakan-akan langit dan laut sedang betarung.
Suatu
malam Percy diakui oleh ayahnya yang ternyata adalah Poseidon, dewa lautan pada
saat lomba tangkap bendera. Saat itu Percy sedang terjebak dalam kepungan
anak-anak pondok Ares yang diketuai oleh Clarisse, anak perempuan menyebalkan
yang mengingatkannya pada Nancy Bobovit. Percy yang sudah terluka dan kelelahan
tanpa sadar mencelupkan kakinya ke dalam air sungai dan secara ajaib kekuatnnya
pulih kembali, luka-lukanyapun sembuh. Ia berhasil mengalahkan Clarisse dan
membuat timnya menang. Saat itulah ayahnya, poseidon menandainya dengan
mengirim sebuah gambar seperti hologram berbentuk trisula yang berpendar hijau
di atas kepala Percy.
Kegembiraan
akan kemenangan dipecahkan oleh suara monster yang ternyata adalah Anjing
Neraka yang dipangil dari padang hukuman. Dibutuhkan sekelompok petarung untuk
mengalahkan monster tersebut. Tidak ada yang tahu bagaimana monster tersebut
dapat masuk ke wilayah perkemahan.
Tertandanya
Percy sebagai anak Poseidon membuat Chiron sadar bahwa kejadian beberapa hari
ini terayat saling berkaitan. Badai dan laut yang menggelora terus menerus,
sergapan dari erinyes (Ibu Dodds) saat di museum dan munculnya Anjing setan
yang tidak diduga-duga semuanya saling berhubungan.
Chiron
mengatakan kepada Percy bahwa beberapa bulan ini di Olympus sedang terjadi
masalah dimana Zeus kehilangan benda pusakanya yaitu petir asali saat pertemuan
para dewa pada titik balik musim dingin. Dan Zeus menuduh Poseidon melakukannya
melalui perantara seorang blasteran. Hubungan keduanya memang tidak pernah
akur, apalagi baru diketahui bahwa Poseidon memiliki seorang anak Blasteran
yaitu Percy yang berarti ramalan antar ketiga dewa sudah dirusak. Zeus menuntut
Poseidon untuk mengembalikan petir asalinya paling lambat saat titik balik
matahari tanggal dua puluh satu juni. Tetapi tentu saja Percy tidak mencuri petir
tersebut. Chiron menyuruh Pecy untuk menemui Oracle di atap loteng rumah besar
untuk meminta petunjuk.
Sang
Oracle ternyata adalah sebuah rangka manusia yang sudah mati. Melalui sebuah
penglihatan oracle memberikan sebuah ramalan kepada Percy. Ramalan tersebut
berbunyi:
“Kau
akan pergi ke Barat dan menghadapi sang Dewa ang berkhianat”
“Kau
akan menemukan yang dicuri dan mengembalikannya dengan selamat”
“Kau
akan dikhianati oleh orang yang menyebutmu teman”
“Dan
pada akhirnya kau akan gagal menyelamatkan yang terpenting”
Mendengar
ramalan tersebut maka Chiron berpendapat bahwa Hadeslah, dewa bawah tanah, dewa
orang-orang mati yang telah merebut petir Zeus. Dia jugalah yang telah mengirim
Minotaurus, Erinyes dan Anjing neraka sekaligus menyandera Ibu Percy. Dengan
mempropaganda Zeus dan Poseidon maka Hadeslah yang akan mendapatkan keuntungan.
Maka
Chiron memberikan misi kepada Percy untuk pergi ke dunia bawah, tempat Hades
berada. Ditemani oleh Annabeth dan Grover Percy melakukan prjalanan menuju
dunia bawah dengan tujuan menemukan petir asali dan mengembalikan ibunya
kembali. Sebelum keluar dari perkemahan Luke memberikan Percy sepasang sepatu
yang memiliki sayap sehingga penggunanya dapat terbang. Dalam perjalanan Percy
memberikan sepatu tersebut kepada Grover.
Perjalanan
yang dilakukan oleh Percy, Annabeth dan Grover tidak dapat dikatakan mudah.
Mereka harus melawan Medusa yang berusaha membuat mereka menjadi patung batu
bercita rasa seni tinggi, melawan Chimera yang dikendalikan oleh Echidna, ibu
para monster di puncak dek observasi Gateway Arch, pertemuan dengan Ares Dewa
Perang yang mengharuskan mereka melawan laba-laba mesin untuk mengambil
mengembalikan tamengnya, terjebak di wahana permainan raksasa di dalam Kasino
Lotus yang menyebabkan mereka hanya tinggal memiliki waktu satu hari sebelum
tenggat titik balik balik matahari musim panas, hampir dimelarkan sesuai
panjang kasur air oleh Procrustes si peregang hingga akhirnya mereka sampai ke
pintu menuju Dunia Bawah.
Dalam
perjalanan ikatan persahabatan antar ketiganya semakin erat. Annabeth
menceritakan masa lalunya dimana sejak kecil orang tuanya tidak menghendakinya
sehingga Ia kabur dari rumah. Di tengah perjalanan Ia bertemu dengan Luke dan
Thalia, anak perempuan Zeus. Bersama-sama mereka menuju perkemahan Blasteran.
Ketika sampai di pintu masuk menuju perkemahan mereka sudah terdesak oleh
sekawanan monster. Thalia mengorbankan dirinya sendiri dan mati. Zeus mengubah
anaknya tersebut menjadi sebatang pohon pinus yang berperan menyelimuti
perkemahan dengan sihir agar tak terlihat oleh mata manusia biasa. Bagi
Annabeth Luke sudah seperti kakak kandungnya sendiri. Grover sendiri
cita-citanya dari dulu yaitu menemukan kembali Dewa Pan, Dewa alam liar yang
sudah sejak lama menghilang. Grover sebagai satyr sangat khawatir dengan
kondisi alam liar yang saat ini sudah mulai berkurang drastis karena
pembangunan manusia. Ia berharap dalam perjalanan ini Ia dapat menemukan
petunjuk keberadaan Pan. dengan menemukan Pan Grover berharap kondisi alam liar
dapat diperbaiki.
Selama
perjalanan Percy terus dihantui oleh mimpi buruk. Dalam mimpi tersebut terdapat
sosok mengerikan yang ada di dalam lubang gelap tanpa dasar. Sosok
tersebut selalu tertawa dan terdengar sangat tua, lebih tua dari dewa. Ia
meminta Percy untuk membangkitkannya. Aura yang dipancarkan sosok tersebut
sangat menakutan dan serasa menarik Percy ke dasar lubang. Tetapi Percy selalu
terbangun tanpa mengetahui makhluk apa yang ada di dasar lubang itu. Annabeth
mengatakan bahwa makhluk tersebut tidak mungkin Hades karena Hades selalu
muncul dalam mimpi dengan kedaan duduk di singgasananya. Selain itu Hades tidak
pernah tertawa.
Salah
satu pintu menuju dunia bawah terletak di studio rekaman di Los Angeles Suasana
dunia bawah bisa dikatakn tidak terlalu menyenangkan. Mereka mengarungi sungai
berisi kenanag orang-orang yang sudah mati menggunakan kapal yang berisi
roh-roh orang mati. Kusir kapalnya sendiri adalah tengkorak penjaga pintu dunia
bawah.
Mereka
mendarat di padang hukuman, padang berwarna hitam yang tertutup oleh batuan
bergerigi dan pasir dari gunung api hitam. Sebelum bisa melangkah lebih jauh
mereka dihadang penjaga pintu neraka yaitu Cerberus, anjing raksasa berkepala
tiga. Annabeth berhasil mengecohnya dengan menggunakan bola karet seukuran
jeruk bali dan memberi kesempatan bagi Percy dan Grover untuk lari terlebih
dahulu.
Tinggal
selangah lagi mereka menuju istana Hades tiba-tiba sepatu bersayap Grover
berontak dan tidak bisa dikendalikan. Grover terbang menuju sebuah gua dan
terus meluncur ke bawah. Annabeth dan Percy segera mengejarnya. Gua tersebut
turun sangat jauh. Ujung gua tersebut merupakan ruangan yang sangat besar,
sebesar stadion sepak bola. Di tengahnya terdapat lubang besar yang menganga.
Lubang tersebut persis seperti lubang yang ada di dalam mimpi Percy. Sepatu
Grover membawa Grover terbang menuju mulut gua tersebut. Untunglah tepat di
mulut lubang Percy dan Annabeth berhasil melepas sepatu tersebut dan
menyelamatkan Grover. Terdapat angin dan lolongan mengerikan yang menarik
mereka sekuat tenaga agar jatuh ke dalam lubang. Mereka segera lari dan kabur
dari ruangan tersebut. Dalam hati Percy bertanya-tanya makhluk apa yang ada di
lubang tersebut dan mengapa sepatu pemberian luke menerbangkan Grover menuju
lubang tersebut.
Di
dalam istana Hades mereka dikejutkan oleh fakta bahwa Hades sama sekali tidak
mencuri petir asali Zeus, justru Hades malah menuduh Percy mencuri helm
kegelapannya, senjata sekaligu simbol kekuasaanya. Karena itulah Ia mengirim
erinyes yang menyamar sebagai Ibu Dodds dan minotaurus yang menculik Ibu Percy.
Di tengah kegalauan tersebut tiba-tiba tas yang Percy dapat dari Ares sebagai
hadiah karena berhasil mengembalikan tamengnya terasa berat. Percy melirik
dalam tas dan melihat tabung seukuran 60cm yang mengeluarkan sengatan listrik
sangat kuat. Ya, petir asali tiba-tiba ada dalam tas tersebut. Percy terpaksa
membuat keputusan yang sangat sulit. Ia menggunakan tiga bola pemberian Nereid yang
diperolehnya dalam perjalanan untuk membantu dirinya, Annabeth dan Grover kabur
dari istana Hades. Meninggalkan Ibunya yang masih berada dalam genggaman Hades.
Percy tidak bisa melawan Hades karena Hades tidak bersalah. Tetapi dia tahu
Dewa mana ynag harus dimintai pertanggungjawaban, Ares yang telah memberikan
tas tersebut.
Ketiganya
muncul di teluk Santa Monica dan Ares sudah menantinya. Terjadi perdebatan
sengit yang akhirnya merujuk kepada kesimpulan yang dibuat Percy bahwa Areslah
yang selama ini telah mencuri petir asali Zeus dan helm kegelapan Hades. Ia
mempropaganda Zeus, Poseidon dan Hades agar ketiganya berperang dan menyebabkan
kekacauan di dunia. Terjadi pertarungan sengit antara Percy dan Ares. Percy
menggunakan riptide, pedang perunggu yang pernah digunakan untuk menebas Ibu
Dodds dan membantunya menghadapi monster-monster selama di perjalanan. Pedang
tersebut merupakan hadiah dari ayahnya Poseidon yang diberikan kepada Percy
melalui Chiron saat di perkemahan. Percy berhasil menusuk kaki ares dan
mengucurkan Ichor (darah keemasan dewa) dari kakinya. Ares sangat terkejut
mendapati dirinya dapat dilukai oleh seorang demigod/blasteran. Ia mundur
sambil melemparkan helm kegelapan milik Hades.
Sekawanan
Erinyes datang dan mengambil helm tersebut. Percy berpesan kepada mereka agar
menceritakan fakta yang sebenarnya kepada Hades. Sementara itu Percy, Grover
dan Annabeth menaiki pesaat pulang ke New York untuk menuntaskan misi mereka,
menyerahkan petir asali Zeus. Sesampainya di bandara, Percy menyuruh Grover dan
Annabeth untuk pulang ke Perkemahan Blasteran agar sesegera mungkin memberitahu
Chiron kabar tentang perjalanan mereka. Percy beranggapan bahwa dia harus
sendirian menuju olympus dan menyerahkan petir tersebut.
Gunung
Olympus ada di lantai 600 gedung Empire State Building. Gunung tersebut
melayang-layang jauh di langit, tapi tak ada manusia yang mampu melihatnya.
Gunung Olympus selalu berpindah-pindah tempat tergantung dimana jantung dan
pusat peradaban manusia saat itu berada. Awalnya di Yunani, kemudian beralih ke
Romawi. Nama dewa-dewipun ikut berubah saat itu, Jupiter untuk Zeus, Venus
untuk Aphrodite, dll. Saat ini jantung beradaban berada di Amerika atau sering
disebut dengan peradaban barat.
Olympus
benar-benar seperti Kota Yunani kuno dua ribu lima ratus tahun yang lalu. Ciri
khas arstekturnya, pilar-pilarnya, dll. Percy melewati beberapa rumah yang
tampaknya ditinggali oleh dewa-dewi minor. Beberapa dari mereka melirik Percy
dan tersenyum. Percy tidak tahu apa yang mereka lihat dari dirinya. Remaja
lusuh yang tubuhnya penuh luka dan kecapekan karena belum tidur selama dua
puluh empat jam belakangan. Percy masuk ke bangunan yang paling besar yang
sepertinya merupakan bangunan utama.
Ia
masuk ke sebuah ruangan dan ternganga. Ruangan tersebut sangat besar dan
ditengah-tenaghnya berjejer membentuk huruf U kursi singgasana yang sangat
besar. Tingginya mencapai enam meter lebih. Hanya dua kursi yang terisi dan
Percy bisa langsung menebak siapa keduanya. Zeus duduk di kursi tenagh sebelah
kanan, berpakaian jas biru tua, wajah tampan namun suram, janggut tercukur rapi
dan mata yang berwarna abu-abu seperti warna badai yang sedang datang mendekat.
Di sebelahnya Percy langsung bisa menebak. Ayahnya, Poseidon memakai sandal
kulit, celana pendek muda berwarna khaki, kemeja bertema tropis. Rambutnya
hitam dan matanya berwarna hijau laut seperti mata Percy.
Percy
segera mengembalikan petir asali kepada Zeus dan menceritakan semua kisah
perjalanannya dari awal. Ia mengatakan bahwa Areslah dalang dari semua kejadian
ini. tetapi setelah Percy berpikir lagi ada yang janggal. Saat dia bertarung
dengan Ares terdapat hawa mengerikan yang sama seperti ketika Ia dan Annabeth
berusaha menyelamatkan Grover dari lubang raksasa di Dunia Bawah. Ia
menceritakan kejadian tersebut termasuk mimpi-mimpinya kepada kedua dewa.
Terdapat perdebatan sengit antara Zeus dan Poseidon. Keduanya menggunakan
Bahasa Yunani Kuno yang sangat cepat sehingga hanya satu kata yang dapat Percy
tangkap. Ayah. Zeus menutup perdebatan tersebut dan langsung melengang
pergi untuk mensucikan petir asalinya dalam air Lemnos.
Setelah
Zeus pergi Percy hanya berdua dengan Poseidon, ayahnya. Terdapat keheningan
kikuk yang agak lama. Percypun langsung bertanya makhluk apa yang ada di dalam
tersebut. Poseidon menjawab bahwa lubang tersebut adalah Tartarus. Tempat
monster-monster dan makhluk jahat lainnya yang mati dan menunggu waktu untuk
hidup kembali. Sementara makhluk tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah
Kronos, Titan terkuat yang merupakan ayah dari para dewa. Ayah dari Zeus dan
juga Poseidon. Dahulu sekali Zeus berhasil mengalahkan Kronos dengan
mencincangnya menjadi ribuan bagian menggunakan sabit Kronos sendiri, sma
seperti yang dilakukan oleh Kronos terhadap ayahnya sendiri, Ouranos. Dewa
langit. Bagian-bagian tubuh Kronos tersebut dibunag ke dasar terdalam tartarus.
Sama seperti Dewa, Titan adalah makhluk abadi dan tidak dapat mati. Kronos
masih hidup walaupun dalam keadaan lemah dan menunggu waktu yang tepat untuk
dapat kembali lagi. Kronos memang bisa mempengaruhi pikiran jahat manusia,
bahkan dewa seperti Ares, walaupun begitu teryata Zeus tidak yakin bahwa Kronos
dapat hidup kembali dalam keadaan utuh.
Poseidon
mengatakan bahwa Ibu Percy berhasil pulang dengan selamat. Hades membayar
hutangnya karena Percy berhasil menemukan helm kegelapannya. Selanjutnya dalah
percakapan antara ayah dan anak. Poseidon mengatakan bahwa Ibu Percy adalah
ratu diantara semua wanita, tidak ada yang seperti dia. Ia mengatakan bahwa Ia
menyesal Percy dilahirkan sebagai pahlawan karena hidup pahlawan sangat sulit
dan selalu berakhir tragis. Sebut saja hercules yang mati karena diracuni oleh
istrinya sendiri, Achiles yang mati karena terpanah di kaki kiri bagian
bawahnya, dan masih banyak lagi. Mendengar hal tersebut hati Percy sangat
sakit. Ayah kandungnya sendiri menyesal akan kelahiran dirinya. Tetapi Percy
dapat memaklumi. Poseidon memiliki beban yang sangat berat sebagai dewa dan
dirinya sudah tahu sejak dulu bahwa hidupnya memang akan sulit dan berbeda dari
kehidupan orang lain.
Percy
pun segera keluar dari Olympus dan menuju rumahnya. Seperti yang sudah
dikatakan oleh Poseidon, Ibunya sudah berada di rumah dan menyambut Percy
dengan bahagia. Percy menceritakan semua kisah perjalanannya. Ibunya sangat
menyesal mengapa tidak dari dulu Ia menceritakan bahwa ayah Percy adalah
seorang Dewa. Ia juga mengatakan alasan Ia menikah dengan Gabe yaitu karena
baunya sebagai manusia yang sangat kuat dapat menyamarkan bau blasteran Percy.
Percy sadar bahwa di sebelah kasurnya terdapat paket. Paket berisi kepala medusa
yang berhasil Ia kalahkan. Sebenarnya Percy berniat untuk mengirimkan paket
tersebut ke olympus sebagai cindera mata agar dewa-dewa sadar akan bahaya yang
sudah mereka akibatkan kepada dirinya dan teman-temannya. Percy menyerahkan
paket tersebut kepada Ibunya. Percy memberikan kebebasan kepada Ibunya apakah
Ia ingin menggunakan paket pemberiannya tersebut agar dapat bebas dari
cengkeraman Gabe si Bau atau tidak.
Percy
kembali ke perkemahan Blasteran dan disana dia disambut oleh semua anak-anak
dengan sorak-sorai dan suka cita. Tetapi diantara semuanya Percy lebih ingin
bertemu dengan Annabeth dan Grover, kedua sahab yang telah bersedia mengarungi
segala marabahaya dalam perjalanan mereka bersama dengannya. Ada satu hal yang
menganjal dalam diri Percy, semua larik dalam ramalan yang Ia dapatkan dari
oracle sebelum perjalanan benar kecuai satu larik yuaitu kau akan dikhianati
oleh orang yang menganggapmu sebagai teman. Selama ini belum ada teman yang
mengkhianatinya termasuk Annabeth dan Grover yang terus bersamanya selama
perjalanan mencari petir asali.
Pada
suatu malam Luke mengunjungi pondok Percy dan mengajaknya untuk berjalan-jalan
ke dalam hutan. Di tengah hutan Luke mengatakan hal yang sangat sulit dicerna
oleh pikiran Percy. Ternyata Lukelah sebenarnya yang mencuri petir asali Zeus
saat karya wisata ke Olympus pada musim dingin lalu. Luke sempat tertangkap
oleh Ares tapi luke segera menawarkan kesepakatan apabila Ares berhasil mencuri
hel kegelapan Hades maka akan terjadi perang yang dahsyat antar dewa yang pasti
akan dinikmati oleh Ares. Dibantu dengan bujukan dan pikiran jahat Kronos Ares
bersedia melakukannya. Luke jugalah yang memberikan sepatu terbang yang
sebenarnya sudah disihir agar terbang menuju ke dalam tartarus begitu sudah
berada di dekat tartarus. Tujuan utamanya sebenarnya adalah Percy, tetapi
karena Percy memberikan sepatu tersebut kepada Grover di tengah perjalanan maka
tujuan Luke tidak tercapai. Luke mengatakan bahwa dirinya sudah muak dengan
omong kosong masalah dewa ini. Para dewa tidak pernah memperhatikan anak-anak
mereka para demigod. Tetapi mereka membutuhkan demigod ketika harus
melaksanakan sebuah misi. Percy berusaha menyadarkan Luke tetapi Luke tetap
tidak mau mengerti. Pada akhir percakapan Luke berkata bahwa dirinya akan
membangkitkan Kronos dan membawa masa keemasan yang baru dimana tidak ada dewa
yang berkuasa. Sambil berkata seperti itu Ia melempar seekor kalajengking
lubang dan kalajengking tersebut berhasil menyengat telapk tangan Percy dan
racun segera mengalir dengan cepat dalam pembuluh darahnya. Dalam keadaan
setengah sadar melawan pengaruh racun Percy melihat seringai terakhir Luke
sebelum Luke pergi dan ditelan oleh kegelapan.
Untunglah
nyawa Percy terselamat berkan bantuan dari peri pohon dan pengobatan Chiron.
Percy menceritakan tentang Luke kepada Chiron dan Annabeth. Annabeth sangat
syok dan kecewa terhadap apa yang telah Luke lakukan. Ia tidak menyangka Luke
dapat melakukan hal sekejam itu setelah Thalia mengorbankan nyawa untuk
menolong Annabeth dan dirinya. Chiron sendiri segera mengabari Olympus mengenai
hal ini.
Percy
ingin segera melakukan sesuatu tetapi Ia sedang tidak berdaya. Hanya satu hal
yang sudah pasti yaitu Kronos masih hidup dan akan segera bangkit dengan
bantuan dari Luke. Zaman keemasan para Dewa terancam hancur dan punah kecuali
dirinya, Annabeth dan anak-anak blasteran lain berhasil menghentikan Luke.
Tampaknya musim panas tahun depan tidak akan sama seperti musim panas
sebelum-sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar