TEKNIK MENULIS FEATURE
Mengapa
feature?
Secara kasar
karya jurnalistik bisa dibagi menjadi tiga:
- Stright/spot News – berisi materi penting yang harus segera dilaporkan kepada publik (sering pula disebut breaking news)
- News Feature – memanfaatkan materi penting pada spot news, umumnya dengan memberikan unsur human/manusiawi di balik peristiwa yang hangat terjadi atau dengan memberikan latar belakang (konteks dan perspektif) melalui interpretasi.
- Feature – bertujuan untuk menghibur melalui penggunaan materi yang menarik tapi tidak selalu penting.
- kurang memuaskan
- cenderung hanya berumur sehari untuk kemudian dibuang
- melupakan background.
Kita
memerlukan berita yang lebih dari itu à news feature — perkawinan antara
spot news dan feature.
Apakah feature?
”Cerita
feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama
dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang
suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan.”
·
Kreativitas
Kreativitas
-
Berbeda dari penulisan berita biasa,
-
penulisan feature memungkinkan reporter ”menciptakan”
sebuah cerita.
-
Meskipun masih diikat etika bahwa tulisan harus akurat
— karangan fiktif dan khayalan tidak boleh — reporter bisa mencari feature
dalam pikirannya, kemudian setelah mengadakan penelitian terhadap gagasannya
itu, ia menulis.
·
Subyektivitas
-
Beberapa feature ditulis dalam bentuk ”aku” sehingga
memungkinkan reporter memasukkan emosi dan pikirannya sendiri.
-
Hasilnya tetap enak dibaca meskipun bersifat objektif.
-
Kesalahan umum pada reporter baru adalah kecenderungan
untuk menonjolkan diri sendiri lewat penulisan dengan gaya ”aku”. Kebanyakan
wartawan senior memakai pedoman: ”Kalau Anda bukan tokoh utama, jangan sebut-sebut
Anda dalam tulisan Anda.”
·
Informatif
-
Feature bisa memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai situasi atau aspek kehidupan yang mungkin diabaikan dalam penulisan
berita biasa di koran. Misalnya tentang sebuah Museum atau Kebun Binatang yang
terancam tutup.
-
Feature bisa menggelitik hati sanubari manusia untuk
menciptakan perubahan konstruktif.
·
Menghibur
-
Feature memberikan variasi terhadap berita-berita
rutin seperti pembunuhan, skandal, bencana dan pertentangan yang selalu
menghiasi kolom-kolom berita, feature bisa membuat pembaca tertawa tertahan.
-
Seorang reporter bisa menulis ”cerita berwarna-warni”
untuk menangkap perasaan dan suasana dari sebuah peristiwa. Dalam setiap kasus,
sasaran utama adalah bagaimana menghibur pembaca dan memberikan kepadanya
hal-hal yang baru dan segar.
·
Awet
-
Menurut seorang wartawan kawakan, koran kemarin hanya
baik untuk bungkus kacang. Unsur berita yang semuanya penting luluh dalam waktu
24 jam. Informasi di dalam berita biasa mudah sekali ”punah”, tapi informasi
dalam feature bisa disimpan berhari, berminggu, atau berulan-bulan. Feature ini
diset dan disimpan di ruang tata muka, karena editor tahu bahwa nilai cerita
itu tidak akan musnah dimakan waktu.
-
Sebuah feature yang mendalam memerlukan waktu cukup.
Profil seorang kepala polisi mungkin baru bisa diperoleh setelah wawancara
dengan kawan-kawan sekerjanya, keluarga, musuh-musuhnya dan kepala polisi itu
sendiri. Diperlukan waktu juga untuk mengamati tabiat, reaksi terhadap keadaan
tertentu perwira itu.
-
tulisan feature memberikan penekanan yang lebih besar
pada fakta-fakta yang penting — fakta-fakta yang mungkin merangsang emosi
(menghibur, memunculkan empati, disamping tetap tidak meninggalkan unsur
infor-matifnya). Karena penakanan itu,
tulisan feature sering disebut kisah human interest atau kisah yang berwarna
(colourful).
Feature
-
--> adalah salah satu bentuk tulisan
nonfiksi, dengan karakter human interest yang kuat.
-
sebuah tulisan jurnalistik juga,
namun tidak selalu harus mengikuti rumus klasik 5W + 1 H.
Feature adalah jenis tulisan yang lebih
bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu yang remeh dan luput dari liputan
wartawan straight news, tetapi
tidak terlalu terikat dengan tenggat waktu. Ia bisa ditulis kapan saja dan
di-publish kapan saja. Karenanya, ia awet.
Teknik
penulisan
penulisan
berita à yang
diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta,
penulisan
feature à kita dapat
memakai teknik ”mengisahkan sebuah cerita”.
itulah kunci
perbedaan antara berita ”keras” (spot news) dan feature. Penulis feature pada
hakikatnya adalah seorang yang berkisah.
-
Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia
menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita
itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.
-
”Piramida terbalik” (susunan tulisan yang meletakkan
informasi-informasi pokok di bagian atas, dan informasi yang tidak begitu
penting di bagian bawah — hingga mudah untuk dibuang bila tulisan itu perlu
diperpendek) sering ditinggalkan. Terutama bila urutan peristiwa sudah dengan
sendirinya membentuk cerita yang baik.
Fungsi feature mencakup lima hal:
a. Melengkapi sajian berita langsung (straight news).
b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi.
c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa.
e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.
Tulisan feature mempunyai beberapa ciri khas, antara lain:
1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch-menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel-bacaan ringan dan menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
Jenis-jenis Feature
1.
Feature kepribadian (Profil)
Feature kepribadian (Profil)
-
Profil mengungkap manusia yang menarik. Misalnya,
tentang seseorang yang secara dra-matik, melalui berbagai liku-liku, kemudian
mencapai karir yang istimewa dan sukses atau menjadi terkenal karena
kepribadian mereka yang penuh warna.
-
Profil harus bisa mengungkap karakter manusia itu.
Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, penulis feature tentang pribadi seperti
ini seringkali harus mengamati subjek mereka ketika bekerja; mengunjungi rumah
mereka dan mewawancara teman-teman, kerabat dan kawan bisnis mereka.
-
Profil yang komplit sebaiknya disertai kutipan-kutipan
si subjek yang bisa menggambarkan dengan pas karakternya. Profil yang baik juga
semestinya bisa memberikan kesan kepada pembacanya bahwa mereka telah bertemu
dan berbicara dengan sang tokoh.
-
Banyak sumber yang diwawancara mungkin secara terbuka
berani mengejutkan Anda dengan mengungkap rahasia pribadi atau anekdot tentang
si subjek. Tapi, banyak sumber lebih suka meminta agar identitasnya
dirahasiakan. Informasi sumber-sumber itu penting untuk memberikan balans dalam
penggambaran si tokoh.
2. Feature
sejarah
-
Feature sejarah memperingati tanggal-tanggal dari
peristiwa penting, seperti proklamasi kemerdekaan, pengeboman Hiroshima atau
pembunuhan jenderal-jenderal revolusi. Koran juga sering menerbitkan feature
peringatan 100 tahun lahir atau meninggalnya seorang tokoh.
-
Kisah feature sejarah juga bisa terikat pada
peristiwa-peristiawa mutakhir yang membangkitkan minat dalam topik mereka. Jika
musibah gunung api terjadi, koran sering memuat peristiwa serupa di masa lalu.
-
Feature sejarah juga sering melukiskan landmark (monumen/gedung) terkenal,
pionir, filosof, fasilitas hiburan dan medis, perubahan dalam komposisi rasial,
pola perumahan, makanan, industri, agama dan kemakmuran.
-
Setiap kota atau sekolah memiliki peristiwa menarik
dalam sejarahnya. Seorang penulis feature yang bagus akan mengkaji lebih
tentang peristiwa-peristiwa itu, mungkin dengan dokumen historis atau dengan
mewawancara orang-orang yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa bersejarah.
3. Fature
petualangan
-
Feature petualangan melukiskan pengalaman-pengalaman
istimewa dan mencengangkan — mungkin pengalaman seseorang yang selamat dari
sebuah kecelakaan pesawat terbang, mendaki gunung, berlayar keliling dunia,
pengalaman ikut dalam peperangan.
-
Dalam feature jenis ini, kutipan dan deskripsi sangat
penting. Setelah bencana, misalnya, penulis feature sering menggunakan saksi
hidup untuk merekontruksikan peristiwa itu sendiri. Banyak penulis feature
jenis ini memulai tulisannya dengan aksi — momen yang paling menarik dan paling
dramatis.
4. Feature
musiman
-
Reporter seringkali ditugasi untuk menulis feature
tentang musim dan liburan, tentang Hari Raya, Natal, dan musim kemarau. Kisah
seperti itu sangat sulit ditulis. Agar tetap menarik, reporter harus menemukan angle atau sudut pandang yang segar.
-
Contoh yang bisa dipakai adalah bagaimana seorang penulis
menyamar menjadi Sinterklas di Hari Natal untuk merekam respon atau tingkah
laku anak-anak di seputar hara raya itu.
5. Feature
Interpretatif
-
memberikan deskripsi dan penjelasan lebih detil
terhadap topik-topik yang telah diberitakan. Feature interpretatif bisa
menyajikan sebuah organisasi, aktivitas, trend
atau gagasan tertentu. Misalnya, setelah kisah berita menggambarkan aksi
terorisme, feature interpretatif mungkin mengkaji identitas, taktik dan tujuan
terotisme.
-
Berita memberikan gagasan bagi ribuan feature semacam
ini. Setelah perampokan bank, feature interpretatif bisa saja menyajikan
tentang latihan yang diberikan bank kepada pegawai untuk menangkal perampokan.
Atau yang mengungkap lebih jauh tipikal perampok bank, termasuk peluang
perampok bisa ditangkap dan dihukum.
6. Feature kiat
(how-to-do-it feature)
-
berkisah kepada pembacanya bagaimana melakukan sesuatu
hal: bagaimana membeli rumah, menemukan pekerjaan, bertanam di kebun,
mereparasi mobil atau mempererat tali perkawinan.
-
Kisah seperti ini seringkali lebih pendek daripada
jenis feature lain dan lebih sulit dalam penulisannya. Reporter yang belum
berpengalaman akan cenderung menceramahi atau mendikte pembaca — memberikan
opini mereka sendiri — bukannya mewawancara sumber ahli dan memberikan advis detil
dan faktual.
Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature:
1. Feature minat insani (human interest feature)
2. Feature sejarah (hystorical feature)
3. Feature biografi (biografical feature)
4. Feature perjalanan (travelogue feature)
5. Feature yang mengajarkan keahlian (how-to-do feature)
6. Feature ilmiah (scientific feature)
Berikut ini penjelasan singkat mengenai beberapa jenis feature.
Feature human interest (human interest feature), ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.
Feature sidebar, ialah feature yang memberitakan bagian-bagian lain dari sebuah peristiwa besar yang di dalamnya mengandung unsur human interest. Seperti, nasib para pengungsi yang kehilangan rumah ketika banjir bandang menimpa mereka.
Feature biografi (biografical feature). Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. Itu sebabnya, kamu bisa menuliskan tentang profil para pemimpin Islam di masa lalu, misalnya. Atau kamu juga bisa cerita tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan angka nol.
Feature profil (profile features), menceritakan tentang sisi hidup publik figur, organisasi, dan komunitas masyarakat, misalnya berita tentang proses hidup seorang pengusaha sukses yang berawal dari gelandangan, cerita sukses sebuah LSM dalam membangun masyarakat pedalaman, atau cerita ngiris komunitas masyarakat tertentu. Profile feature tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga cerita kegagalan seseorang. Tujuannya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain.
Feature perjalanan (travelogue feature). Misalnya menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang-point of view-orang pertama). Ambil contoh tentang perjalanan menunaikan ibadah haji. Perjalanan ke tanah suci itu bisa kamu tuangkan dalam sebuah tulisan bergaya feature yang menarik. Itu sebabnya, disarankan untuk membawa buku catatan kecil untuk menuliskan semua peristiwa yang dialami sebagai bahan penulisan.
Feature “dibalik layar” (explanatory features), menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi dibalik suatu peristiwa. Misalnya, cerita/berita tentang fakta-fakta yang menyebabkan buruh mogok kerja.
Feature sejarah (hystorical feature), yaitu feature tentang peristiwa masa lalu, namun masih menarik diberitakan masa kini, seperti berita tentang peran Soeharto pada penumpasan PKI yang sering diberitakan media massa menjelang beliau wafat. Misalnya juga peristiwa Keruntuhan Khilafah Islamiyah, sejarah tentang Istana al-Hamra dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa lalu. Sejarah tentang kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama kali Islam masuk ke Indonesia dan sebagainya. Banyak kok sejarah yang bisa kita tulis dengan jenis feature ini.
Feature musiman (seasonal features), bercerita tentang peristiwa unik dan menarik yang terjadi secara rutin, baik setiap tahun, setiap momen, atau setiap musim. Misalnya, cerita riuh-gembira orang-orang kampung ketika lebaran (hari raya Idul fitri) tiba, dsb.
Feature tren (trend features), ialah feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas tertentu atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu tertentu. Misalnya gaya hidup remaja desa ketika HP masuk ke kampung-kampung.
Feature petunjuk praktis (tips), disebut juga how-to-do feature, ialah feature yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas dilakukan. Misalnya, tentang bagaimana caranya merawat mobil agar irit bensing, memasak, merangkai bunga, membangun rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan tinggi, cara mengendarai bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua dan sebagainya.
Feature ilmiah (scientific feature), ialah feature mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai oleh kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang dikemukakan, menggunakan data dan informasi yang memadai. Feature ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimuat di majalah teknik, komputer, pertanian, kesehatan, kedokteran, dll. Bahkan surat kabar pun sekarang memberi rubrik Science Feature.
0 komentar:
Posting Komentar